Selasa, 04 Juni 2013

Fungsi Vlookup, Hlookup, Mid,Left, dan Right dalam Ms. Excel



Vlookup
Fungsi vlookup merupakan sebuah fungsi Ms. Excel yang kurang lebih berfungsi untuk mencari atau melihat sebuah data “look” dari suatu table secara vertical. Lihat contoh gambar table dibawah ini




Jika terdapat daftar penjualan barang dalam sebulan dengan menggunakan kode kode diatas, dan kita harus mendapatkan total pemasukan dari penjualannya, hal termudah adalah menggunakan fungsi Vlookup adapun rumusnya adalah sebagai berikut :

=VLOOKUP(lookup_value,table_array,column_index_number,[range_lookup])

Penyelesaian


Terlihat dalam gambar fungsi vlookup sebagai berikut =VLOOKUP(G2,$B$2:$E$7,3,0)
• G2 ; merupakan letak cell kode yang akan dicari (lookup value)
• $B$2:$E$7 ; merupakan lokasi ataupun daerah cell table keterangan dari kode tersebut (Table array), perhatikan tanda $, tanda tersebut merupakan pengunci cell agar saat formula di copy cell tidak bergeser
• 3 ; merupakan nomor kolom yang akan ditampilkan (column index number), kolom 3 merupakan kolom harga, kolom 2 yaitu kolom jenis, kolom 4 adalah kolom kualitas, sedangkan kolom pertama yaitu kode itu sendiri
• 0 ; merupakan range lookup, dalam point ini range lookup dapat anda isikan true “benar” kode dalam table urut atau sesuai abjad, jika tidak hasil lookup akan terdapat #N/A atau tidak sesuai, jika range lookup anda isikan false “salah” hasilnya akan sesuai meskipun table dalam kondisi tidak urut, untuk angka 0 dapat diartikan “false”.


Hlookup
Hlookup adalah sebuah fungsi yang sama dengan vlookup hanya saja terdapat perbedaan pada lookup data dimana vlookup secara vertical sedangkan hlookup secara horizontal, untuk lebih jelasnya saya sertakan sampel agar lebih dapat dipahami. Dalam kasus soal diatas pada penghitungan vlookup terdapat hasil harga berdasarkan kode yang tersedia, jika terdapat table potongan harga menurut banyaknya penjualan dimana table tersebut disajikan secara horizontal seperti gambar dibawah ini:

• Pertanyaan :
Pada gambar diatas terllihat table dimana pada kilogram hanya terdapat angka kelipatan 10, bagaimana jika pembelian pada angka 45? Bagaimana penghitungan dalam formula excel untuk mendapatkan persentase pada angka tersebut jika pada lookup value tidak ada angka 45?
• Jawaban :
Kita gunakan pembulatan kebawah, 45 kita jadikan 40, 56 jadikan 50, 99 jadikan 90 walaupun angka tersebut dekat dengan angka 100. Adapun caranya menggunakan fungsi “INT”.

INT merupakan fungsi Excel yang berguna untuk membuat pecahan ataupun decimal ke dalam bilangan bulat dengan cara pembulatan kebawah, /10 saya gunakan agar 45 menjadi bilangan decimal yaitu 4,5 setelah itu akan di bulatkan menjadi 4 oleh fungsi INTdan akhirnya saya kalikan 10 kembali sehingga menjadi angka 40, tapi itu tak penting yang penting anda tau maksud dari penggunaan fungsi hlookup yang akan saya bahas di bawah ini

Epidemiologi


Sejarah Perkembangan Epidemiologi
Sejarah epidemiologi tidak dapat dipisahkan dengan masa dimana manusia mulai mengenal penyakit menular. Walaupun pada saat itu, sumber dan penyebab penyakit, masih dianggap berasal dari kekuatan gaib dan roh jahat. Tetapi cukup banyk usaha pada zaman purba yang dapay dianggap sebagai usaha untuk melawan epidemic. Umpamanya pada kira-kira 1000 tahun SM, telah dikenal variolasi di Cina untuk melawan variola, sedangkan orang-orang India pada saat tersebut selain menggunakan variola, telah mengenal bahwa penyakit pes erat hubungannya dengan tikus. Sedangkan kusta telah diketahui mempunyai hubungan erat dengan kepadatan penduduk.
Sebenarnya epidemiologi sebagai sains yang didasarkan atas pengamatan terhadap fenomena penyakit dalam masyarakat oleh mereka yang meyakini bahwa keadaan tersebut merupakan suatu fenomena yang terjadi secara teratur (ordered fhenomena) dan bukan sebagai suatu kejadian yang bertalian dengan kekuatan gaib. Telah dikenal sejak zaman Yunani kuno seperti halnya dengan berbagai ilmu pengetahuan lian yang telah mampu meningkatkan kesejahteraan manusia dewasa ini. Pada zaman kejayaan yunani dan romawi kuno, telah dikenal adanya proses penularan penyakit pada masyarakat yang sangat erat hubungannya dengan faktor lingkungan.
Ø Tokoh Sejarah Epidemiologi.
Dikenal beberapa orang yang telah mematok sejarah penting dalam perkembangan epidemiologi, antara lain :
1. Hippocrates
Membangkitkan kesadaran atau memungkinkan bahwa terjadinya penyakit pada manusia berkaitan dengan factor eksternal, yaitu musim, angina, udara, air yang diminum, tanah, perilaku manusia, jenis pekerjaan.
2. Galen (129-199)
Ahli bedah tentara Romawi ini sering dianggap sebagai the Father of Experimental Phisiology. Dia mengajukan konsep bahwa status kesehatan berkaitan dengan temperament. Penyakit behubungan dengan personality type dan lifestyle factors.
3. Thomas Sydenham (1624-1689)
Orang inggris ini sering dipanggil English Hippocrates karena pernyataannya yang menghidupkan kembali konsep factor lingkungan (atmosfer) dari Hippocrates di tahan Inggris dan menambahkan pentingnya merinci konsep factor lingkungan atmosfer dari Hipocrates. Kalau Hippocrates dianggap sebagai epidemiologis pertama, justru Sydenham dianggap sebagai the Father of Epidemiology.
4. Antonie van Leeuwenhoek (1632-1723)
Leeuwenhoek adalah seorang warga Negara Belanda, dilahirkan di Delft, 24 Oktober 1632 dan meninggal pada tanggal 24 Agustus 1723. dia seorang ilmuwan amatir yang menemukan microskop. Penemu bakteri dan parasit (1674) penemu spermatozoa (1677) . penemuan bakteri telah membuka tabir suatu penyakit yang kemudian akan sangat berguna untuk analisis epidemiologis selanjutnya.
5. Robert Koch
Dialah penemu Basil Tuberkulosis pada tahun 1882. selain itu Koch berperan memperkenalkan Tuberkulin pada tahun 1890. yang dianggap sebagai suatu cara pengobatan tuberculosis. Konsep tes tuberkulin selanjutnya dikembangkan oleh Von Pirquet ditahun 1906 dan PPD diperkenalkan oleh Siebart di tahun 1931. dewasa ini tes tuberkulin dipakai untuk mendeteksi adanya riwayat infeksi tuberklosis sebagai perangkat diagnosis TBC pada anak-anak. Selainitu koch juga terkenal dengan Postulat Koch, yang mengemukakan konsep tentang cara menentukan kapan mikroorganisme dapat dianggap sebagai penyebab suatu penyakit.
6. Max van Petternkofer
Orang jerman ini meberikan kesan tersendiri dalam sejarah epidemiologi khususnya berkaitan dengan upaya identifikasi penyebab suatu penyakit.
7. John Snow, 1813-1858
Nama ahli anastesi ini sudah tidak asing dalam dunia kesehatan masyarakat sehubungan dengan upayanya yang sukses mengatasi kolera yang melanda London. Yang perlu dicatat disini, bahwa John Snow yang mengalisis masalah penyakit kolera mempergunakan pendekatan pendekatan epidemiologi dengan menganalisis factor tempat, orang dan waktu. Dia dianggap the Father of Epidemiology.
8. Percival Pott
Dia adalah seorang ahli bedah yang melakukan pendekatan epidemiologis dalam menganalisis meningginya kejadian kanker skrotum dikalangan pembersih cerobong asap. Dia memikirkan bahwa tentu ada suatu factor tertentu yang berkaitan dengan kejadian kanker skrotum di kalangan pembersih cerobong asap. Dengan analisis epidemiologinya dia berhasil menemukan bahwa tar yang berada di cerobong asap itulah yang menjadi biang keladinya. Dia dianggap bapak epidemiologi modern.
9. James Lind
Dia berhubungan dengan sejarah hubungan kekurangan vitamin c dengan Scurvy (Kekurangan Vitamin C). dia dikenal sebagai bapak Trial Klinik.
10. Dool dan Hill, 1950
R. Dool dan A.B. Hill adalah dua nama yang berkaitan dengan ceritera hubungan merokok dan kanker paru. Keduanya adalah peneliti pertama yang mendesain penelitian yang melahirkan bukti adanya hubungan antara rokok dan kanker pari. Keduanya adalah pelopor penelitian dibidang epidemiologi klinik.
Ø Perkembangan Epidemiolgi
Epidemiologi sebagai suatu ilmu berkembang dari waktu kewaktu. Perkembangan itu dilatar belakangi oleh beberapa hal.:
1. Tantangan zaman dimana terjadi perubahan masalah dan perubahan pola penyakit. Sewaktu jaman John Snow epidemiologi mengarahkan dirinya untuk masalah infeksi dan wabah. Dewasa ini telah terjadi perubahan pola penyakit kearah penyakit tidak menular. Dan epidemiologi tidak hanya diperhadapkan dengan masalah penyakit semata, tetapi juga hal-hal lain baik yang berkaitan langsung ataupun tidak langsung dengan penyakit/kesehatan, serta masalah non kesehatan.
2. perkembangan ilmu pengetahuan lainnya. Pengetahuan klinik kedokteran berkembang begitu pesat disamping perkembangan ilmu-ilmu lainnya seperti biostatistik, administrasi, dan ilmu perilaku (behavior science). Perkembangan ilmu ini juga meiupkan angina segar untuk perkembangan epidemiologi.
Dengan demikian terjadilah perubahan dan perkembangan pola pikir para ahli kesehatan masyarakat dari masa kemasa. Sesuai dengan kondisi zaman dimana mereka berada.
Khusus mengenai pandangan terhadap proses terjadinya atau penyebab penyakit telah dikemukakan beberapa konsep/teori. Beberapa teori tentang kausa terjadinya penyakit yang pernah dikemukakan adalah :
1. Contagion Theory
Teori mengamukakan bahwa untuk terjadinya penyakit diperlukan adanya kontak antara satu person dengan person lainnya. Teori ini tentunya dikembangkan berdasarkan situasi penyakit pada masa itu, dimana penyakit yang melanda kebanyakan adalah penyakit menular yang terjadi akibat adanya kontak langsung. Teori ini bermula dikembangkan berdasarkan pengamatan terhadap epidemic dan penyakit lepra di Mesir.
2. Hippocratic Theory
Menyusul Contagion Theory, para pemikir kesehatan masyarakat yang dipelo[pori oleh Hippocrates mulai lebih mengarahkan kausa pada suatu faktor tertentu. Hippocrates mengatakan bahwa kausa penyakit berasal dari alam; cuaca dan lingkungan yang ditunjuk sebagai biang keladi terjadinya penyakit .
Teori ini mampu menjawab masalah penyakit yang ada pada waktu itu dan dipakai hingga tahun 1800-an. Kemudian ternyata teori ini tidak mampu menjawab tantangan pelbagai penyakit infeksi lainnya yang mempunyai rantai penularan yang lebih berbelit-belit.
3. Misamatic Theory
Hamper sama dengan Hippocratic teory, Miasmatic theory menunjuk gas-gas busuk dari perut bumi yang menjadi kausa penyakit. Teori ini punya arah cukup spesifik,
4. Epidemic Theory
Teori ini mencoba menghubungkan terjadinya penyakit dengan cuaca dan faktor geografi(tempat). Suatu zat organic dari lingkungan dianggap sebagai pembawa penyakit. Misalnya air tercemar menyebabkan gastroenteritis. Teori ini diterapkan oleh John Snow dalam menganalisis terjadinya diare di London.
5. Teori Kuman (Germ Theory)
Suatu kuman(mikroorganisme) ditunjuk sebagai kausa penyakit. Teori ini sejalan dengan kemajuan di bidang teknologi kedokteran, ditemukannya mokroskop yang mampu mengidentifikasi mikroorganisme. Kuman dianggap sebagai penyebab tunggal penyakit. Namun selanjutnya ternyata teori ini mendapat tantangan karena sulit diterapkan pada berbagai penyakit kronik, misalnya penyakit jatung dan kanker, yang penyebabnya bukan kuman.
6. Teori Multikausa
Disebut juga sebagai konsep multifaktorial dimana teori ini menekankan bahwa suatu penyakit terjadi sebagai hasil Dari interaksi berbagai faktor. Misalnya faktor interaksi lingkungan yang berupa faktor biologis, kimiawi dan sosial memegang peranan dalam terjadinya penyakit.
Sebagai contoh infeksi tuberklosis paru yang disebabkan oleh invasi mycobacterium tuberclosis pada jaringan paru, tidak dianggap sebagai penyebab tunggal terjadinya TBC. Disini TBC tidak hanya terjadi sebagai akibat keterpaparan dengan kuman TBC semata, tertapi secara multifaktorial berkaitan dengan faktor genetic, malnutrisi, kepadatan penduduk dan derajat kemiskinan. Demikian pula halnya dengan kolera yang disebabkan oleh tertelannya vibrio kolera ditambah dengan beberapa (multi) faktor resiko lainnya. Kpekaan penjamu meningkat oleh keterpaparan berbagai faktor; malnutrisi, perumahan padat, kemiskinan, dan genetic. Dalam kondisi demikian seseorang menelan fibrio kolera selama terpapar dengan air tidak bersih dan dilanjutkan dengan pengeluran toksin kolera yang meracuni lambung sehingga terjadilan diare.

Senin, 03 Juni 2013

The Top 10 Modern Drummers

image
Drummers; they have the best view in the house and are the essential backbone of a band. Not to mention that drummers have to have the stamina of an Olympic athlete when playing live. As metal, hardcore, and other genres get faster, drummers are tasked with keeping a steady rhythm and flow. Now, the criteria we used may upset some people but it’s the only way to be fair. 
1. Each drummer had to have both recorded AND performed live within the past five years.
2. We had to see them live (the only real way to decide to judge this)
 10. Matt Nicholls (Bring Me The Horizon)
image
We’ll be the first to admit that BMTH were a shitty band for their first two albums (Okay, maybe just the first one). Aside from that, the band grew up (literally and musically) on their last two albums, “There Is A Hell…”, and “Sempiternal”. Matt’s drumming may not stand out when compared to the other drummers on this list, but it’s clear that the band is now making music that’s a clear departure from their beginnings.
9. Dan Searle (Architects UK)
image
Architects are a very underrated band; they have a huge following in their hometown of Europe but are just breaking through here in the US. Fans of mathcore will appreciate Dan’s drumming on their first two records. Their latest record, Daybreaker, sees a return to their technical roots on Hollow Crown.
8. Billy Rymer (The Dillinger Escape Plan)
image
Billy may have only joined TDEP four years ago but he’s definitely earned his place on this list. His playing includes plenty of polyrythmns and odd time signatures, which is the core of TDEP’s music which is ironic cause Billy played for a wide variety of bands including 311, Alien Ant Farm, and even Kelly Clarkson.

Cara memotret efek kembang api menggunakan slow speed


Beberapa teman menanyakan kepada saya bagaimana cara membuat foto yang menggunakan efek kembang api ini. Pada dasarnya teknik ini tidaklah sulit. Hampir sama dengan teknik penggunaan 2nd curtain atau Rear Curtain Flash. Yang membuat beda adalah disini ditambahkan kembang api saja.
Mari kita coba bahas bagaimana kita mengambil foto ini. Pertama, apakah masih ingat cara mengambil foto dengan menggunakan 2nd Curtain atau rear curtain? bila belum coba anda baca dulu atau pahami dulu tentang 2nd curtain atau rear curtain ini.
Lalu disini kita akan menggabungkan Aparture dan Speed pada kamera. Awalnya coba kita atur kamera kita di AV (Canon) atau A (Nikon). Lalu atur dan gunakan F/18, lalu atur metering di kamera menjadi SPOT Metering dan gunakan ISO 100.
Sediakan tripod dan atur jarak dengan model. Minta asisten menyalakan kembang api, lalu kamera kita sedikit dikendorkan dari tripod agar bisa mudah digerakkan dan ambil titik kembang api yang menyala sebagai ousat spot metering, lalu tekan AEL lock di kamera anda. Setelah itu fokus ke model dan kencangkan kamera anda yang berada di tripod.
Sebelum tekan shutter anda, lihat berapa detik kecepatan shutter di kamera anda, dan usahakan model bermain kembang api dan memutar-mutarkan kembang apinya sampai lampu flash menyala. Disini kita lihat apakah kekuatan cahaya flash sudah mencukupi atau malah berlebihan. Bila belum mencukupi coba flash dinaikan kekuatannya, dan bila sudah full, maka mungkin jarak kamera dengan model harus di dekatkan. Apabila sudah terlalu dekat, maka naikan ISO menjadi lebih tinggi dari yang sebelumnya.
Untuk membuat efek tulisan seperti foto diatas, maka anda memerlukan asisten untuk menggambar tulisan atau bila memiliki remote shutter, maka anda bisa menulisnya sendiri.
Foto diatas saya ambil sendiri, dan saya menggunakan remote shutter dengan pengaturan kamera di Manual menggunakan F/18, BULB speed dan ISO 100, menggunakan tripod, dan sebelumnya saya fokus dulu, lalu lensa saya pindahkan ke manual fokus.

Kesehatan Reproduksi Pada Remaja




Memahami Pentingnya Kesehatan Reproduksi Bagi Remaja :)

Banyak yang bilang masa remaja adalah masa yang paling indah karena di masa remaja banyak perubahan yang kita alami, mulai dari perubahan fisik sampai psikologi. Dan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk masyarakat. Masa remaja diwarnai oleh pertumbuhan, perubahan, dan munculnya berbagai kesempatan dan sering menghadapi resiko-resiko Kesehatan Reproduksi Masalah kesehatan reproduksi dan seksualitas remaja perempuan di Indonesia masih terabaikan, ini terlihat dari banyaknya kasus kehamilan di luar nikah, kekerasan masa pacaran dan aborsi dengan obat-obatan yang beresiko tinggi

Kamis, 09 Mei 2013

ABOUT ME

Bismillahhirrahmaanirrahiim
by the name of Allah
let me intorduce myself

STOP!!!!! (pembaca)
penulis pun menoleh, dengan pandangan ngapain-lo-nyetop-tulisan-gue?,
Lo kira ini pidato bahasa Inggris? (pembaca)
?????

cukup sudah ke-absurd-an penulis blog ini,,

Jadi begini, nama ku Arifandi Hutomo Fathoni, biasa dipanggil Fandi, atau Tomo, atau si Kece, bahkan sering juga dipanggil ketika sudah jatuh tempo bayar hutang (oopss, hehehehe keceplosan)

Saat ini,, aku sedang menjalani proses untuk menjadi manusia berpendidikan nan berbudi luhur guna mempersiapkan diri ketika nanti terjun ke masyarakat luas, di sebuah universitas negeri di Kota Jember. Terakhir kali aku lihat Kartu Tanda Mahasiswa ku, aku terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat. dan sekarang aku sudah menapaki semester ke-4.